loading…
Rumah Sakit Umum Pekerja kini berada di bawah komando baru. dr Iswanto resmi dilantik sebagai direktur pada Kamis, 26 Juni 2025. Foto: Ist
Rumah sakit tipe C yang terletak di kawasan industri strategis Jabodetabek ini memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan, khususnya kalangan buruh dan pekerja formal.
Di tengah tantangan sistem jaminan sosial dan tingginya beban layanan, pemilihan sosok dengan latar belakang klinis, kebijakan, dan organisasi dianggap krusial. Di sinilah Iswanto hadir membawa harapan baru.
Baca juga: Percepat Penyaluran BSU, Pos Indonesia Datangi Pekerja yang Dirawat di Rumah Sakit
“Sebagai rumah sakit yang berpihak pada pekerja, kami ingin menjadikan RS Umum Pekerja sebagai simbol pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional. Ini bukan sekadar fasilitas kesehatan, tapi bagian dari ekosistem produktivitas nasional,” ujar Iswanto.
Transformasi Pelayanan Kesehatan di RS Umum Pekerja
Transformasi pelayanan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama di bawah kepemimpinan dr Iswanto. Berbagai strategi akan diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan di rumah sakit ini, terutama dalam aspek kecepatan dan efisiensi. Sejauh ini, rumah sakit ini dikenal sebagai salah satu fasilitas yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesejahteraan pekerja. Berbekal pengalaman yang luas, Iswanto bertekad untuk membangun sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasien.
Menurut data terakhir, sejumlah 70% pasien di rumah sakit ini merupakan peserta BPJS Kesehatan. Dengan meningkatnya jumlah pasien, gagasan untuk menciptakan sistem antrean yang lebih efisien dan mempermudah akses untuk semua kalangan menjadi sangat penting. Ini akan menciptakan keterhubungan yang lebih baik antara pasien dan dokter, sekaligus meminimalisir waktu tunggu yang sering kali menjadi keluhan.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Melihat kembali langkah-langkah yang diambil oleh dr Iswanto, strategi yang dichampion diantaranya meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi. Misalnya, implementasi sistem pendaftaran online untuk pasien yang ingin mendapatkan layanan lebih cepat dan efektif. Hal ini diharapkan mampu menurunkan beban petugas di bagian pendaftaran sekaligus memberikan kemudahan akses bagi pasien.
Faktor lainnya adalah peningkatan fasilitas fisik, seperti ruang perawatan yang lebih nyaman dan fasilitas penunjang seperti laboratorium dan apotek yang terintegrasi. Dengan demikian, semua layanan kesehatan yang dibutuhkan dapat diakses di satu tempat tanpa harus berpindah fasilitas. Penekanan pada kebersihan dan kenyamanan ruang perawatan juga menjadi fokus utama agar pasien merasa lebih nyaman selama proses perawatan berlangsung.
Dalam hal ini, dr Iswanto tidak hanya melihat kebutuhan medis, tetapi juga aspek psikologis pasien. Peningkatan layanan dukungan psikologis dan edukasi kesehatan juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya. Dengan pendekatan holistik seperti ini, RS Umum Pekerja diharapkan tak hanya menjadi tempat untuk mendapatkan perawatan, tetapi juga menjadi pusat edukasi kesehatan bagi komunitas pekerja.
Di penghujung pembahasan, visi dr Iswanto untuk RS Umum Pekerja sangat jelas. Ia ingin rumah sakit ini menjadi contoh sukses dalam memberikan layanan kesehatan yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga manusiawi dan inklusif. Misi ini bukan hanya sekadar jargon, melainkan akan diterapkan dalam semua aspek operasional rumah sakit demi kebaikan masyarakat pekerja.