loading…
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut pemerintah perlu bersikap lebih keras memberantas judi online. Foto/SindoNews
Judi online telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, dengan dampak sosial yang merugikan banyak orang. Banyak yang bertanya-tanya, apakah kita sudah melakukan langkah yang cukup untuk menangani masalah ini? Dengan meningkatnya jumlah kasus yang terkait dengan judi online, sudah saatnya kita menggali lebih dalam adanya kebijakan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat.
Dampak Sosial yang Mengkhawatirkan dari Judi Online
Dampak psikologis dari perjudian online tidak dapat dianggap remeh. Banyak orang mengalami putus asa akibat gagal dalam perjudian, yang berujung pada masalah kesehatan mental. Menurut Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, sejumlah aspek kehidupan masyarakat terganggu, mulai dari konflik dalam rumah tangga hingga kebangkrutan usaha kecil. Data dari kuartal pertama 2025 menunjukkan jumlah deposit yang dilakukan oleh pemain muda semakin meningkat, menunjukkan bahwa judi online menyasar berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
Perlu dicatat bahwa data terbaru menunjukkan bahwa deposit dari para pemain berusia 10 hingga 16 tahun mencapai lebih dari Rp2,2 miliar. Usia 17 hingga 19 tahun mencatat deposit sebesar Rp47,9 miliar, sementara usia 31 hingga 40 tahun menunjukkan angka tertinggi dengan mencapai Rp2,5 triliun. Jumlah yang cukup mencengangkan ini menggambarkan bagaimana judi online mengancam generasi muda kita.
Pentingnya Tindakan Tegas dari Pemerintah dan Lembaga Terkait
Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat mengambil tindakan tegas dalam memberantas judi online. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menjaga keamanan rekening nasabah, agar tidak disalahgunakan oleh pelaku perjudian online. Hal ini tentunya bertujuan menciptakan perlindungan maksimal bagi masyarakat, terutama terhadap bahaya penyalahgunaan yang dapat merugikan banyak pihak.
Sebagai tambahan, data menunjukkan bahwa 71,6% masyarakat yang terlibat dalam judi online adalah mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta dan terjerat dalam utang. Angka-angka ini bukan hanya statistik semata, tetapi mencerminkan realitas pahit yang banyak dialami. Kita harus lebih peka akan kondisi ini dan bersama-sama mencari solusi.
Dengan peningkatan jumlah kasus perjudian online yang terus meningkat, penting bagi semua pihak untuk ikut serta dalam upaya melawan kecanduan judi. Edukasi masyarakat tentang dampak negatif dari judi online perlu dilakukan secara intensif agar mereka lebih sadar akan risiko yang ada.