loading…
Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa (kiri), dan Patriark Ortodoks Theophilus III di Gereja Keluarga Kudus, Kota Gaza, 18 Juli 2025, sehari setelah gereja tersebut rusak akibat tembakan dari tank Israel. Foto/Patriarkat Ortodoks Yuna
“Kami tidak berniat menentang dunia Yahudi, dan kami ingin menekankan bahwa kami tidak ingin terlihat memusuhi masyarakat Israel dan Yudaisme. Namun, sebagai manusia, kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengutarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah Israel di Gaza dengan ketulusan dan kejujuran penuh,” kata Pizzaballa dalam wawancaranya dengan Vatican News.
Pihak berwenang Israel menyebut bahwa serangan yang menghancurkan gereja Katolik tersebut merupakan sebuah “kesalahan”.
Sang Patriark mengekspresikan keprihatian mendalam saat melihat pemandangan tenda-tenda yang menjamur di daerah kantong, menggambarkan kondisi yang sangat menyedihkan di mana “orang-orang hidup dalam situasi yang sangat memprihatinkan”. Ia juga menyaksikan anak-anak yang terluka dirawat di rumah sakit setempat.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah orang yang kehilangan nyawa akibat serangan pasukan Israel di seluruh wilayah Gaza kini mencapai 43 orang, berdasarkan informasi dari sumber-sumber medis.