loading…
Logo IAEA dengan latar belakang kota Teheran, Iran. Foto/mna
IAEA telah mengonfirmasi melalui pernyataan yang diunggah di media sosial bahwa para inspektur kini kembali ke kantor pusat mereka di Wina, Austria. Dalam pernyataan tersebut, Direktur Jenderal IAEA menggarisbawahi pentingnya melanjutkan dialog dengan Iran untuk memastikan pemantauan dan verifikasi program nuklir dapat dilanjutkan secepatnya.
Situasi ini semakin rumit setelah Iran mengalami serangkaian serangan dari Israel yang dimulai pada 13 Juni, ketika Israel menargetkan beberapa fasilitas militer di Iran. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah nyawa hilang, termasuk para komandan militer dan ilmuwan terkemuka.
Lebih lanjut, keterlibatan AS dalam perang tersebut sangat signifikan, di mana mereka melakukan serangan udara dengan bom penghancur bunker di fasilitas nuklir Iran. Tindakan ini, menurut pengakuan pemerintahan AS, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, dianggap berhasil dalam menghambat program nuklir yang diinginkan oleh Iran.
Meski Iran menyatakan komitmennya terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), negara itu juga menunjukkan ketidakpercayaan yang semakin mendalam terhadap lembaga pengawas seperti IAEA. Hal ini menjadi sorotan penting mengingat ketegangan yang kian meningkat di kawasan ini.