loading…
Gaji bintang film Superman tengah menjadi sorotan. Pasalnya, David Corenswet sebagai aktor utama dalam film ini ternyata menerima bayaran yang lebih rendah dibanding beberapa lawan mainnya.
Dilansir dari Screenrant, Selasa (15/7/2025), David Corenswet dan Rachel Brosnahan, yang memerankan Lois Lane, masing-masing mendapatkan bayaran sebesar USD750 ribu atau Rp12 miliar untuk film Superman ini.
Di sisi lain, Nicholas Hoult yang berperan sebagai Lex Luthor justru menerima bayaran lebih tinggi, yakni mencapai USD2 juta atau Rp32 miliar. Ketiganya juga dikabarkan memiliki kesepakatan bonus tambahan yang akan disesuaikan dengan performa box office film tersebut, meskipun detail bonus belum dipublikasikan.
Gaji Bintang Film Superman
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Film Superman, Debut David Corenswet hingga Hadirnya Krypto
Kenapa Gaji David Corenswet Lebih Rendah?
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa aktor utama dalam sebuah proyek besar seperti ini bisa mendapatkan gaji yang lebih rendah. Sering kali, struktur gaji dalam industri film dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pengalaman, popularitas, dan daya tarik pasar dari masing-masing aktor. Dalam kasus ini, mungkin saja kehadiran Nicholas Hoult yang merupakan aktor dengan lebih banyak pengalaman di berbagai proyek blockbuster memberi dampak kepada nilai tawarannya.
Data menunjukkan bahwa pasar film global kini semakin kompetitif, dan terkadang iklim ini membuat para aktor lebih memilih untuk menerima tawaran yang lebih tinggi, bahkan jika itu berarti bermain dalam peran yang lebih kecil. Selain itu, kehadiran karakter Lex Luthor yang dikenal luas juga berperan dalam strategi pemasaran film, yang dapat mengakibatkan gaji yang lebih tinggi bagi sang aktor yang memerankan karakter tersebut.
Strategi Gaji dalam Industri Film
Penting untuk memahami bagaimana sistem gaji dalam industri film berfungsi. Biasanya, aktor yang sudah terkenal atau memiliki banyak penggemar akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi karena mereka dianggap bisa menarik perhatian penonton. Sementara itu, aktor yang baru naik daun mungkin harus berjuang untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik pada awal karir mereka.
Sejalan dengan itu, produser dan studio film juga sering kali mengambil keputusan berdasarkan potensi box office dari film tersebut. Hal ini bisa menyebabkan ketidakadilan dalam struktur gaji, di mana karakter yang lebih diminati secara komersial mendapatkan penghargaan yang lebih besar. Pendekatan ini sebenarnya bukan hal baru, namun fenomena ini semakin terlihat dalam proyek-proyek yang mengandalkan individu dengan nama besar untuk mendongkrak angka penjualan tiket.
Dalam beberapa kasus, seperti yang terjadi pada David Corenswet, walaupun memiliki peran sentral, jumlah penggemar dan daya tariknya di mata publik mungkin masih dilihat sebagai kurang kompetitif dibandingkan lawan-lawan mainnya. Ini memberi gambaran bahwa industri film bukan hanya tentang bakat, tetapi juga bagaimana aktor dipersepsikan di pasar.
Kesimpulan dan Pandangan ke Depan
Memahami struktur gaji di dunia film memberikan perspektif yang lebih dalam mengenai bagaimana industri ini bekerja. Meski David Corenswet berperan sebagai karakter ikonik, gajinya mencerminkan kompleksitas pasar yang terus berubah. Para aktor muda perlu memahami dinamika ini agar dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Pada akhirnya, gaji bukanlah satu-satunya ukuran dari kesuksesan seorang aktor, melainkan merupakan refleksi dari kondisi pasar yang ada dan keputusan yang diambil oleh studio. Dengan cara ini, mungkin kehadiran Corenswet dan film-film mendatang dapat memberikan peluang baru dan meningkatkan daya tariknya sebagai aktor. Tak dapat dipungkiri, dunia film adalah arena yang selalu berubah, di mana posisi setiap individu dapat berfluktuasi seiring dengan waktu dan tren yang berlaku.