loading…
Aset kripto Ethereum (ETH) mencatatkan lonjakan harga signifikan sejak posisi terendahnya pada Juni 2025. FOTO/Cryptopolitan
Keberhasilan ini menjadi tanda bahwa ETH semakin jauh dari ketidakpastian sebelumnya. Di tengah perkembangan ini, bagaimana sebetulnya dampak dari arus masuk dana ini terhadap dinamika pasar? Beberapa analis berpendapat bahwa lonjakan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk perubahan kebijakan dari regulasi yang mendukung adopsi aset digital.
Analisis Lonjakan Permintaan Aset Kripto
Pembaruan tentang aset kripto ETH tak lepas dari meningkatnya ketertarikan institusi yang mulai melihat peluang di pasar ini. Laporan mingguan dari lembaga riset menunjukkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Ethereum menerima dana masuk (inflow) sebesar USD2,12 miliar per 19 Juli 2025. Angka ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan, hampir dua kali lipat dari rekor sebelumnya. Lonjakan ini berkontribusi pada total nilai aset kripto yang dikelola secara global, yang berhasil menembus USD220 miliar, tertinggi dalam sejarah.
Dari perspektif investor, ini mengindikasikan bahwa transaksi Ethereum kini menjadi lebih menarik sebagai opsi investasi. Terdapat sebuah perubahan paradigma yang berpotensi menarik perhatian lebih banyak pemain di industri. Banyak yang mulai menilai ETH bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi sebagai bagian penting dari portofolio investasi yang berkelanjutan.
Pembaruan Jaringan yang Mendorong Pertumbuhan
Salah satu faktor penting yang mendasari lonjakan ini adalah peluncuran pembaruan jaringan yang dijadwalkan, yang dikenal sebagai Fusaka Fork. Pembaruan ini mencakup 11 proposal perbaikan Ethereum (EIP), termasuk EIP-7825 yang bertujuan meningkatkan ketahanan terhadap serangan serta mempercepat proses scaling. Lonjakan batas gas hingga 150 juta merupakan salah satu fitur yang diharapkan dapat menurunkan biaya transaksi, sekaligus meningkatkan kapasitas jaringan.
Ke depannya, banyak yang percaya bahwa hal ini akan menarik lebih banyak pengguna dan developer untuk terlibat dalam ekosistem Ethereum, terutama karena biaya yang lebih rendah dan proses transaksi yang lebih efisien. Vice President salah satu platform trading, Antony Kusuma, menilai bahwa lonjakan inflow ini merupakan sinyal kuat masuknya Ethereum ke fase adopsi institusi secara global. Ia mengungkapkan bahwa inflow ETF Ethereum sebesar USD2,12 miliar hanya dalam waktu sepekan menunjukkan ETH kini telah menjadi aset inti dalam portofolio institusi.
Dengan sejumlah data dan arus informasi yang terus berkembang, kita berada di ambang era baru bagi aset kripto. Lonjakan harga ini tidak hanya mencerminkan kepentingan pasar yang meningkat terhadap Ethereum, tetapi juga menggambarkan kepercayaan yang semakin besar dari institusi dan investor terhadap masa depan aset digital.