loading…
Deborah Mason dikenal sebagai queen bee karena memimpin gangster Inggris. Foto/X/@univcoverage
Siapa Deborah Mason? Nenek 65 Tahun yang Dijuluki Queen Bee dan Jadi Pemimpin Gangster Inggris
1. Memasukkan Anggota Keluarganya dalam Jaringan Gangster
Melansir berbagai sumber, Deborah Mason berhasil membangun jaringan yang sangat menguntungkan dengan merekrut anggota keluarganya. Operasi ini mampu memindahkan hampir satu ton kokain antara bulan April hingga November 2023. Setiap kurir yang terlibat dalam jaringan ini dibayar hingga 1.000 pound per hari untuk mengangkut narkoba dari London ke berbagai kota seperti Bradford, Leicester, Birmingham, Bristol, dan Cardiff. Data menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan hanya berkaitan dengan keuntungan finansial semata, tetapi juga menyiratkan betapa mendalamnya keterlibatan jaringan kejahatan terorganisir dalam kehidupan sehari-hari anggota keluarga.
Mason tidak segan untuk memamerkan kekayaannya. Dia sering mengunggah foto tumpukan uang tunai dan mengklaim bahwa ia menghasilkan hingga 90.000 pound dari skema tersebut, meskipun dalam kenyataannya dia secara curang melaporkan keuntungan yang jauh lebih rendah, hanya 50.000 pound. Para pejabat penegak hukum menyebut operasi Mason dan tujuh anggotanya sebagai “sangat menguntungkan”, yang menjadi pemasok utama kokain di Inggris dan Wales. Akibatnya, mereka semua dijatuhi hukuman total 106,5 tahun penjara.
Baca Juga: NATO Ketar-ketir, Akankah suatu Entitas Baru Jadi Aliansi Militer?
2. Keuntungan Digunakan untuk Operasi Plastik
Menurut sumber lain, Mason mempergunakan keuntungan yang diperoleh dari bisnis ilegalnya untuk membeli barang-barang desainer dan merencanakan perjalanan ke Turki untuk melakukan operasi plastik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dia terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum, dia juga memiliki ambisi untuk memperbaiki penampilannya. Sedangkan ibu-ibu muda yang terlibat dalam komplotannya tetap menjalani kehidupan sehari-hari mereka, termasuk mengantar anak-anak mereka ke tempat penjemputan.
Deborah Mason telah dinyatakan bersalah atas konspirasi untuk memasok narkoba golongan A dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Dia kini terpaksa menghadapi konsekuensi dari tindakan kriminal yang dilakukannya dan dampak negatifnya terhadap keluarganya dan komunitasnya. Dalam konteks ini, sangat menarik untuk melihat bagaimana kejahatan terorganisir dapat melibatkan anggota keluarga dan memperpetuasi siklus kejahatan di dalam masyarakat.
3. Dimarahi Hakim saat Sidang
Pada saat persidangan, Hakim Shorrock menyatakan bahwa Mason berfungsi layaknya mandor lokasi, bekerja di bawah arahan seorang manajer lokasi. Hal ini menekankan bahwa meskipun dia adalah nenek, perannya dalam jaringan kejahatan ini tidak dapat dianggap remeh. Pengaminan dari hakim bisa menjadi pelajaran bagaimana keterlibatan dalam aktivitas kriminal dapat merugikan tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Dalam konteks ini, janji akan keadilan tetap menjadi sesuatu yang penting untuk ditegakkan. Setiap individu yang terlibat dalam kejahatan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, meskipun mereka mengaku bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam konteks keluarga atau untuk memperoleh keuntungan finansial.
Dari kisah ini, terlihat bahwa dunia kejahatan terorganisir bukan hanya tempat bagi individu dengan latar belakang tertentu. Keterlibatan anggota keluarga dan penggunaan kejahatan sebagai metode untuk memperoleh kekayaan dapat berdampak jauh lebih luas. Keluarga yang seharusnya menjadi pelindung bagi semua anggotanya, justru bisa menjadi pelaku dalam skenario yang merugikan.
Penutup
Kisah Deborah Mason menjadi contoh bahwa kejahatan tidak mengenal umur atau latar belakang. Bahkan seorang nenek pun bisa terseret dalam dunia ilegal jika tidak ada pilihan lain yang dianggap lebih baik. Semoga hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak, untuk mencegah generasi berikutnya terperosok dalam aktivitas yang merugikan. Mari kita ingat bahwa setiap pilihan yang kita buat memiliki konsekuensi, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.