Pemicu Perang di Suriah dan Israel serta Dampaknya terhadap Wilayah Sekitar

DAMASKUS – Israel melancarkan serangan bertubi-tubi ke Suriah. Situasi ini merupakan bagian dari ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara, dengan Suriah yang masih berusaha mengonsolidasikan posisi di tengah-tengah krisis yang berkepanjangan.

Apa Pemicu Ketegangan Suriah dan Israel?

1. Ketidakpuasan Terhadap Pemerintahan Suriah

Seorang analis politik yang mendalami isu Suriah menjelaskan bahwa ada “berbagai faktor” di balik situasi yang tidak stabil ini. “Sebagian besar merupakan warisan dari konflik panjang dan kediktatoran yang berlarut-larut di bawah rezim yang saat ini berkuasa. Namun, penyebab utama yang mencolok berkaitan dengan kurangnya visi politik yang jelas dari pemerintah saat ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Menurut analis tersebut, pemerintah saat ini sebenarnya memiliki banyak pernyataan yang sejalan dengan harapan masyarakat. Namun, mereka belum mampu menerjemahkan pernyataan itu ke dalam tindakan nyata di lapangan, terutama dalam hal membangun sistem pemerintahan yang inklusif dan adil, yang representatif untuk semua lapisan masyarakat Suriah.

Melihat dari sudut pandang ini, masyarakat mulai meragukan kemampuan pemerintah untuk membawa perubahan yang signifikan. Ini menciptakan celah besar antara harapan dan realita, yang pada gilirannya memperburuk ketegangan yang ada.

2. Upaya untuk Menggulingkan Pemimpin Suriah

Ketegangan semakin meningkat dengan keinginan beberapa pihak untuk menggulingkan presiden saat ini. Banyak warga percaya bahwa beberapa langkah yang diambil untuk menciptakan kesepakatan sosial yang melibatkan semua elemen masyarakat terlalu terburu-buru. “Contohnya, dialog yang berlangsung pada bulan Februari diikuti dengan pengumuman konstitusi baru, yang justru dianggap sebagai langkah mundur karena memusatkan kekuasaan di tangan presiden,” jelas seorang pengamat situasi.

Langkah-langkah tersebut tidak hanya dipandang problematis, tetapi juga melahirkan keraguan di benak masyarakat tentang komitmen pemerintah untuk menerapkan reformasi yang diinginkan. Rakyat merasa tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.

Dengan faktor-faktor ini, pergeseran dukungan terhadap pemerintah mulai terjadi, dan suara-suara penentang pun mulai menguat. Ini menunjukkan bahwa rasa ketidakpuasan yang mendalam bisa dengan cepat berubah menjadi aksi nyata, yang jika tidak ditangani dengan bijak, akan menambah kompleksitas permasalahan di Suriah.