loading…
Anggota DPRD dan juga Ketua Fraksi, mendorong pelestarian budaya lokal sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat. Foto/SindoNews
Bantuan berupa benang diberikan kepada 80 perempuan perajin tenun yang tergabung dalam empat kelompok di Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Setiap kelompok menerima 45 bantal benang. Keempat kelompok tersebut berasal dari Desa Naileu, Boti, Oinlasi dan Belle.
Selama ini, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi para perajin tenun ikat di kecamatan tersebut. “Bantuan benang ini untuk mendukung keberlangsungan usaha tenun ikat, meningkatkan produktivitas dan melestarikan warisan budaya,” ujar yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Wujudkan Pendidikan Lebih Terjangkau, Minta Pungutan Sekolah Dikaji Ulang
Ketua DPD di Timor Tengah Selatan ini mengatakan, tenun ikat bukan hanya menyimpan nilai budaya, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan kaum perempuan. Bantuan ini diharapkan mendorong semangat para perajin untuk terus berkarya dan meningkatkan produksi, baik untuk pasar lokal maupun peluang pasar yang lebih luas.
“Semoga dengan bantuan benang ini, kelompok tenun ikat bisa meningkatkan produksinya, baik untuk memenuhi permintaan pasar maupun untuk tujuan pelestarian budaya,” kata yang menyandang gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Baca juga: Jaga Persaudaraan di, Dukung Pentas Seni Antarkeuskupan