loading…
Negara dengan jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh rasio kelahiran alami. Tetapi juga oleh arus besar imigrasi tenaga kerja. Foto/iStock Photo Rawpixel
Bayangkan, di Qatar, Uni Emirat Arab, dan Maladewa, proporsi laki-laki mencapai lebih dari 60 persen dari total populasi. Fenomena ini tentunya menarik untuk diteliti lebih lanjut, mengingat dampaknya terhadap dinamika sosial dan ekonomi di negara-negara tersebut.
Faktor Penyebab Ketimpangan Gender di Negara Tertentu
Ketimpangan gender di beberapa negara bukan hanya hasil dari perbedaan rasio kelahiran, tetapi juga merupakan konsekuensi dari migrasi yang terfokus pada sektor-sektor tertentu. Misalnya, Qatar, negara dengan lebih dari 71 persen penduduknya adalah laki-laki, menjadi bukti nyata bagaimana arus migrasi dari negara lain, terutama India dan Nepal, berdampak besar.
Data menunjukkan bahwa banyak pekerja laki-laki yang datang untuk mengisi kebutuhan di sektor konstruksi, terutama menjelang acara besar seperti Piala Dunia 2022. Di sisi lain, kehadiran mereka juga menimbulkan isu serius seperti penahanan paspor dan pencurian upah, yang sering kali menimbulkan masalah etis dalam perlakuan terhadap tenaga kerja asing.
Strategi untuk Mengatasi Ketimpangan Gender di Negara Tersebut
Penting untuk mempertimbangkan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi ketimpangan gender ini. Salah satu pendekatan adalah meningkatkan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi oleh tenaga kerja migran, terutama laki-laki, serta mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih baik. Pendekatan lain mencakup upaya untuk menjadikan sektor-sektor yang didominasi laki-laki lebih inklusif terhadap perempuan, membuka peluang kerja yang setara.
Dengan demikian, langkah-langkah ini tidak hanya akan berkontribusi dalam memperbaiki keseimbangan gender, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial di negara-negara yang terdampak. Mengakhiri siklus ketimpangan ini adalah kunci untuk masa depan yang lebih adil dan produktif bagi semua pihak.