3 Peran Dewan Pertahanan Nasional Iran, Termasuk Menyiapkan Rencana Perang Baru dengan Israel

TEHERAN – Iran mengumumkan pembentukan Dewan Pertahanan Nasional baru, yang bertugas meninjau strategi pertahanan dan meningkatkan kemampuan militer negara secara terpusat. Itu sebagai pembelajaran atas serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

3 Fungsi Dewan Pertahanan Nasional Iran, Salah Satunya Menyiapkan Skenario Perang Baru dengan Israel

1. Meninjau Rencana Pertahanan

Badan baru ini akan “meninjau rencana pertahanan dan meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata secara terpusat,” lapor media pemerintah, mengutip Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Pembentukan dewan tersebut telah disetujui oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, badan keamanan tertinggi Iran, berdasarkan Pasal 176 konstitusi negara tersebut. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat postur militer di tengah ketegangan yang terus meningkat di kawasan.

Hal ini sejalan dengan fakta bahwa Iran telah berulang kali menjadi sasaran serangan oleh pihak luar, khususnya Israel dan AS, yang berusaha merusak program nuklirnya. Peninjauan rencana pertahanan ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih fleksibel dan responsif terhadap segala ancaman yang ada.

2. Mewaspadai Ancaman Perang

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami mengatakan ancaman dari Israel tetap serius.

“Ancaman 1 persen harus dianggap sebagai ancaman 100 persen. Kita tidak boleh meremehkan musuh dan menganggap ancamannya sudah berakhir,” kata Hatami, menurut kantor berita resmi IRNA, seraya menambahkan bahwa kekuatan rudal dan pesawat nirawak Iran “tetap siaga dan siap beroperasi.”

Dalam konteks ini, perhatian yang lebih besar terhadap kemampuan pertahanan menjadi sangat penting. Hal ini juga mencakup pelatihan dan pengembangan teknologi yang dapat mendukung angkatan bersenjata dalam menghadapi berbagai skenario konflik yang mungkin muncul. Pada bulan Juni, Israel dan Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir, dalam apa yang disebut sebagai perang 12 hari. Teheran merespons dengan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel. Ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara tidak akan mereda dalam waktu dekat, dan setiap pengembangan strategi oleh Iran sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasionalnya.