loading…
India tak tertarik beli jet tempur siluman F-35. Foto/X
Kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke Gedung Putih yang dihadiri oleh Presiden AS, Donald Trump, pada bulan Februari menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan penjualan pesawat tersebut. Meski demikian, minat India sepertinya lebih condong kepada kemitraan yang melibatkan desain dan manufaktur bersama, bukan sekadar akuisisi jet tempur.
Minat India Terhadap Kolaborasi Pertahanan
Pembangunan hubungan pertahanan antara India dan AS tidak hanya sebatas jual beli sistem persenjataan. India berusaha untuk lebih mandiri dalam hal pertahanan dengan mengembangkan kemampuan desain dan manufaktur pesawat tempur mereka sendiri. Model kemitraan ini diharapkan akan menguntungkan kedua negara, karena AS juga bisa mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas di Asia Selatan.
Terdapat laporan yang menunjukkan bahwa India lebih tertarik pada proyek-proyek yang melibatkan teknologi dan keahlian dari AS, daripada sekadar membeli pesawat. Ini bisa menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi industri pertahanan India, yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan domestik serta meningkatkan ekspor.
Strategi Pertahanan India dan Masa Depan Kolaborasi dengan AS
Pertumbuhan industri pertahanan India ditopang oleh kebijakan pemerintah yang mendorong investasi asing dan kolaborasi dengan negara-negara maju. Dengan situasi geopolitik yang terus berubah, fokus India adalah menciptakan kekuatan yang lebih otonom di bidang pertahanan. Penolakan untuk membeli F-35 tidak berarti India menutup diri terhadap teknologi asing, melainkan mereka berusaha untuk menjalin kerja sama yang lebih inovatif.
Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan ini bisa menjadi solusi yang lebih efisien dan efektif untuk menghadapi tantangan strategis di kawasan tersebut. Selain itu, kolaborasi seperti ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
Secara keseluruhan, keputusan India untuk tidak membeli F-35 seharusnya dilihat sebagai langkah strategis dalam upaya mereka untuk membangun kekuatan pertahanan yang lebih kuat dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi dari pihak lain tanpa kehilangan identitas sebagai negara mandiri.