• Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Login
Perskita.id
  • Home
  • Nasional
  • International
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Ekbis
  • Home
  • Nasional
  • International
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Ekbis
No Result
View All Result
Perskita.id
No Result
View All Result
Home International

8 Alasan Terjadinya Gempa Bumi di Rusia

8 Alasan Terjadinya Gempa Bumi di Rusia

loading…

Peta lokasi gempa bumi berkekuatan 8,8 SR di Rusia. Foto/aljazeera

MOSKOW – Gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter (SR) mengguncang lepas pantai timur jauh Rusia, pada pukul 08.25 waktu setempat pada hari Rabu (23.25 GMT pada hari Selasa), menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Sejumlah negara kemudian mengeluarkan peringatan tsunami.

Lantas, apa penyebab fenomena alam yang mengkhawatirkan ini?

Semenanjung Kamchatka di Rusia dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara geologis di dunia, dengan frekuensi gempa bumi dan letusan gunung api yang tinggi. Apa yang membuat area ini menjadi sumber aktivitas seismik yang maksimal?

Penyebab Utama Aktivitas Seismik di Kamchatka

Terletak di tepi barat “Cincin Api Pasifik”, wilayah ini berada tepat di atas zona tumbukan antar lempeng tektonik utama yang saling bertubrukan. Diketahui bahwa pergerakan lempeng-lempeng ini sangat signifikan dan berperan besar dalam menyebabkan gempa bumi, termasuk yang kuat seperti yang baru saja terjadi. Observasi menunjukkan bahwa Kamchatka sering mengalami gempa bumi besar yang bahkan dapat memicu tsunami hingga ke wilayah lain di sekeliling Samudra Pasifik.

Untuk memahami penyebab utama gempa-gempa dalam konteks ini, penting untuk melihat dinamika pergerakan lempeng bumi, struktur geologi bawah permukaan, aktivitas sesar, dan pengaruh vulkanisme. Semua ini saling terkait dalam membentuk karakteristik seismik yang ekstrem di kawasan ini. Kultur geologi yang rumit ini memegang peranan penting dalam meningkatkan risiko gempa di wilayah tersebut.

Menggali lebih dalam: Zona Subduksi dan Megathrust

Khususnya, Kamchatka terletak di zona pertemuan antara lempeng Pasifik dan lempeng Okhotsk, yang merupakan bagian dari mikrolempeng Eurasia. Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut dan menyusup ke bawah lempeng Okhotsk dengan kecepatan sekitar 80–86 mm per tahun. Proses subduksi ini mengakibatkan akumulasi energi tektonik yang sangat besar di sepanjang batas lempeng. Ketika tekanan antara kedua lempeng ini melampaui batas kekuatan batuan, maka terjadi pelepasan energi yang disebut gempa bumi. Dalam hal ini, kawasan ini dikenal sebagai megathrust subduction zone, yang telah terkenal sebagai penyebab gempa bumi besar dan tsunami.

Palung Kuril–Kamchatka, yang membentang di lepas pantai timur semenanjung, menjadi garis utama yang terjadinya gempa-gempa signifikan tersebut. Lama kelamaan, akumulasi energi yang menjadi semakin besar menciptakan ancaman gempa bumi dan tsunami yang lebih sering terjadi. Seiring dengan perubahan iklim dan aktivitas laut yang dinamis, potensi dampak dari berbagai bencana ini menjadi semakin parah.

Gempa-gempa besar di Kamchatka sebagian besar tergolong sebagai gempa megathrust, yaitu gempa bumi akibat tergelincirnya lempeng samudera yang tersubduksi setelah tertahan gesekan dalam waktu lama. Mengingat banyaknya potensi bahaya tersebut, penting untuk membahas langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak gempa terhadap kehidupan masyarakat.

Contoh paling terkenal adalah gempa tahun 1952 dengan kekuatan M9,0 yang menyebabkan tsunami setinggi 18 meter dan merenggut ribuan jiwa di Severo-Kurilsk. Kasus ini menjadi pengingat akan kerentanan daerah tersebut dan betapa krusialnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Penting untuk melakukan penelitan lebih lanjut di sekitar zona ini, termasuk merumuskan kebijakan dan sistem peringatan dini yang efektif. Dampak dari pengetahuan dan teknologi dalam mengurangi risiko tidak bisa diabaikan, mengingat bahwa pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dalam fenomena seismik dapat membantu merancang bangunan dan infrastruktur yang lebih tahan terhadap gempa dan tsunami.

Previous Post

10 Fakta Misteri Kematian Diplomat, Nomor 5 Perlu Ditelusuri Polisi

Next Post

MK Setujui Permohonan Terkait UU Perlindungan Data Pribadi

Kategori

  • Daerah (94)
  • Ekbis (94)
  • International (92)
  • Lifestyle (92)
  • Nasional (93)

RekomendasiNews

Produsen Sepeda Tanah Air Tampilkan Kualitas di Pameran Sepeda Eropa Terbesar

Produsen Sepeda Tanah Air Tampilkan Kualitas di Pameran Sepeda Eropa Terbesar

Anggota Polres Intan Jaya Dianiaya OTK, Diduga KKB sebagai Pelaku

Anggota Polres Intan Jaya Dianiaya OTK, Diduga KKB sebagai Pelaku

Presiden Prabowo Tiba di Rio de Janeiro Brasil Dalam Upacara Militer

Presiden Prabowo Tiba di Rio de Janeiro Brasil Dalam Upacara Militer

Gudang Barang Bekas di Bekasi Terbakar, Api Masih Berkobar hingga Malam Ini

Gudang Barang Bekas di Bekasi Terbakar, Api Masih Berkobar hingga Malam Ini

TPP Cair, Gubernur Agustiar Sabran Upayakan Kesejahteraan Guru di Kalteng

TPP Cair, Gubernur Agustiar Sabran Upayakan Kesejahteraan Guru di Kalteng

Cak Imin Setuju Wamen Rangkap Jabatan Sebagai Komisaris BUMN, Apa Alasannya?

Cak Imin Setuju Wamen Rangkap Jabatan Sebagai Komisaris BUMN, Apa Alasannya?

Sidebar

Perskita.id

© 2025 www.perskita.id. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • International
  • Daerah
  • Lifestyle
  • Ekbis

© 2025 www.perskita.id. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In