loading…
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengungkapkan, saat ini tim sudah berada di lapangan untuk melakukan pengecekan dan penanganan awal terhadap insiden longsor di tambang bawah tanah. Foto/Dok
“Jadi kemarin saya juga sudah koordinasi dengan pihak terkait dan juga sudah sampaikan ke Dirjen Minerba untuk segera turunkan tim. Jadi tim kita juga sudah berangkat ke Papua,” ungkapnya saat dijumpai di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia menambahkan bahwa tim turun ke lapangan untuk memastikan penanganan cepat terhadap situasi darurat, terutama karena terdapat 7 karyawan yang dilaporkan terjebak longsor. Baca Juga: Hentikan Sementara Operasi Tambang Akibat Aliran Lumpur
“Jadi kita harus melakukan (penanganan), kan ada 7 karyawan yang terjebak akibat longsoran tadi. Dari tim lapangan, kemarin itu kan 30 jam paling lambat sudah bisa teratasi. Jadi tim saya lagi ada di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wamen Yuliot menjelaskan bahwa longsoran yang terjadi berupa lumpur yang menutup akses utama tambang. “Jadi yang untuk tambang di lokasi tersebut, ini kan terjadi longsoran itu adalah lumpur. Jadi lumpur itu menutup mulut tambang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan penanganan darurat masih terus berlangsung. Wamen Yuliot berjanji akan memberikan informasi terbaru terkait proses evakuasi yang tengah dilakukan.
Sebelumnya, aktivitas penambangan bawah tanah di area Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah dihentikan sementara setelah diterjang material basah dalam jumlah besar.