209 Aset Setda dan Bapenda Tangsel Hilang Senilai Rp1,9 Miliar, Pemkot Telusuri

TANGERANG SELATAN – Sebanyak 209 unit laptop, AC, overhead projector, televisi, hingga personal computer (PC) milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hilang tak diketahui keberadaannya. Ratusan aset berupa peralatan dan mesin itu tercatat digunakan pada Sekretariat Daerah (Setda) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

Nilai dari 209 unit aset tersebut mencapai Rp1,9 miliar. Hal itu tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Banten 2024. Disebutkan bahwa peralatan dan mesin itu masih dicatat pada Kartu Inventaris Barang (KIB) dengan kondisi baik.

Adanya hilangnya aset-aset penting ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengelolaan aset dan pengawasan internal di lingkungan pemerintah daerah. Mengingat jumlah aset yang hilang mencapai nilai yang cukup besar, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan ini.

Pentingnya Pengawasan Aset Daerah

Pengawasan aset daerah merupakan hal yang krusial dalam administrasi pemerintahan. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh BPK, terungkap bahwa 209 laptop/notebook, personal computer (PC), overhead projector, dan televisi senilai Rp1.991.879.214 tidak ditemukan. Kejadian ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan yang seharusnya diterapkan.

Data menunjukkan bahwa aset yang hilang masih tercatat dalam keadaan baik, yang menandakan tidak ada tindakan pencatatan yang salah. Situasi ini kerap terjadi ketika terdapat kurangnya pelatihan dan pemahaman mengenai pentingnya inventarisasi yang benar. Upaya menjaga keutuhan aset harus melibatkan semua pihak yang berwenang dalam pengelolaan barang.

Strategi Peningkatan Pengelolaan Aset

Agar hal serupa tidak terulang, pemerintah daerah perlu menyusun strategi yang lebih baik dalam pengelolaan aset. Salah satunya adalah dengan melakukan audit secara rutin dan transparan. Audit ini dapat membantu dalam mendeteksi adanya ketidaksesuaian antara data inventaris dan kondisi fisik di lapangan.

Sebagai langkah tambahan, edukasi bagi pegawai tentang pentingnya pengelolaan aset dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka. Dengan memahami prosedur yang benar, diharapkan kehilangan aset dapat diminimalisir di masa yang akan datang.

Penutup, situasi hilangnya aset milik pemerintah tentunya menimbulkan tantangan besar. Namun, dengan pengawasan yang lebih ketat dan edukasi yang baik, kehilangan aset dapat diantisipasi dan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.